Bagi Anda pecinta wisata air, belumlah lengkap jika belum berkunjung ke obyek wisata air terjun Sikopel atau lebih dikenal dengan Curug Sikopel di Desa Babadan, Kecamatan Pagentan. Obyek wisata air terjun ini menawarkan panorama alam yang sejuk dan indah. Tentu sangat cocok bila menikmatinya bersama keluarga, teman atau kerabat untuk menghabiskan libur akhir pekan, sembari sesekali mencoba kesegaran air yang berhulu di Kawah Sileri ini.
Bahkan tidak ada salahnya Anda merasakan dinginnya air Curug Sikopel ini sembari berendam, membiarkan seluruh tubuh basah oleh air. Karena menurut warga setempat, air di curug ini dipercaya dapat membuat awet muda. Pada masa kepemerintahannya, Bupati kharismatis Banjarnegara R. Aria Soemitro Kolopaking, konon pernah bersemedi di gua yang berada persis berada di balik air terjun.
Saat bersemedi itulah, Beliau mendapatkan kopel kuda, atau tali pengatur kendali kuda. Maka itulah, air terjun itu diberi nama Sikopel. Demikian dituturkan Kepala Desa Babadan, Turno tentang legenda Curug Sikopel. Cerita itu berkembang di tengah masyarakat setempat secara turun temurun.
Pemandangan lain yang bisa dinikmati adalah keberadaan kera-kera liar di sekitar curug, meski kadang kera-kera itu tidak muncul. Selain itu, dibalik curug terdapat goa yang di dalamnya terdapat tikus putih yang jarang ditemukan di manapun. Hewan pengerat unik itu bersarang di goa di balik curug.
Pada hari-hari libur banyak pengunjung yang datang dan terkadang membawa pulang air curug yang dimasukkan ke dalam jerigen atau wadah khusus. Kesegaran air Curug Sikopel menjadi sugesti tersendiri bagi yang meminumnya. 鄭irnya segar alami, badan cape jadi ilang!” kata Purwanto, pengunjung lokal yang datang dengan teman-temannya. Selain wisatawan lokal Banjarnegara, wisatawan dari sejumlah daerah dan kota besar juga kerap datang untuk menyaksikan keindahan Curug Sikopel.
Tidak begitu sulit untuk mencapai lokasi curug. Dari kota Kecamatan Pagentan, perjalanan ditempuh sekitar setengah jam dengan jarak kurang lebih tujuh kilometer. Selama perjalanan menuju Desa Babadan, Anda akan menikmati pemandangan alam khas pedesaan. Memasuki pintu gerbang Curug Sikopel, sudah terdengar suara gemuruh air terjun yang memiliki ketinggian 70 meter dengan kedalaman sekitar sepuluh meter itu.
Ketika menuju air terjun, jika beruntung Anda akan melihat sekawanan kera yang berada di jalanan dan lahan pertanian milik warga tengah mencari pakan. Anda bisa memberi makanan kepada kera-kera itu, namun hal itu tidak mudah dilakukan. Karena begitu kera-kera melihat manusia, mereka akan lari menjauh. (mujipras).
Curug Pitu, Air Terjun Tujuh Tingkat
Curug Pitu merupakan obyek wisata alam dengan daya tarik utama berupa air terjun yang berjumlah tujuh buah curug secara bertingkat dari atas ke bawah. Maka itulah, air terjun ini diberi nama “Curug Pitu”. Terletak di Desa Kemiri Kecamatan Sigaluh Banjarnegara. Kurang lebih setengah jam perjalanan dari Kota Banjarnegara ke arah timur (Wonosobo).
Curug ini sangat indah. Selain bagus untuk rekreasi seluruh keluarga, juga cocok sebagai arena camping. Di dekat curug Pitu juga ada curug lain yang bernama Curug Kemiri. Gugusan tujuh tingkat air terjun dari atas ke bawah ini sangat indah. Dari curug pertama (tingkat I), kita bisa menyaksikan air terjun dengan debit air yang cukup besar. Di kanan kiri adalah hutan yang masih asri yang didominasi tanaman keras. Banyak juga pohon durian.
Jika kita ingin melihat curug di atasnya, kita harus mendaki jalan setapak di kanan jalan. Ada anak tangga yang cukup memudahkan mendaki. Setiap sekitar 50 meter, curug kedua dan seterusnya sudah menanti. Di curug teratas (tingkat tujuh), pemandangan lebih eksotis lagi karena keenam curug di bawahnya terlihat indah bak kaki-kaki bidadari yang lembut menjuntai.
Untuk mencapai obyek wisata ini cukup mudah, namun lebih nyaman dengan menggunakan kendaraan sendiri, terutama roda dua (sepeda motor) agar sampai persis di gerbang curug. Dari Kota Banjarnegara kita berkendara ke arah timur sekitar 10 kilometer sampailah di pertigaan Desa Sigaluh. Ambil jalan kanan, mulailah menyusuri jalanan desa yang halus dengan udara yang segar, dengan jarak tempuh sekitar 7 kilo meter. Tak jauh dari Balai Desa Kemiri, kita bisa langsung menikmati keindahan dan kesegaran Curug Pitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar