Senin, 17 Oktober 2011

100 Hari Kepengurusan Aripin Panigoro-Farid di PSSI

100 hari sudah mereka memimpin otoritas tertinggi sepakbola di bumi Pertiwi ini, namun belum apa-apa yang mereka lakukan. Segalanya terkesan dipaksakan dan selalu saja menjadi terlihat bodoh bagi bangsa lain saat melihat kepengurusan pssi sekarang. Tak ada kemandirian, sebentar bentar mengadu ke AFC dan FIFA.
Banyak keputusan kontroversial yang terjadi di masa pengurusan mereka, salah satunya meloloskan Persija versi Hadi Basalamah, padahal jelas-jelas pengurus Persija yang sesungguhnya adalah Ferry Paulus. Insiden tersebut terjadi juga di Persebaya dan Arema. Ditambah masalah penambahan 6 tim ke kasta tertinggi di indonesia dengan alasan yg tidak masuk akal. Mungkin lolosnya PSMS ke IPL karna ada nama SS dibalik itu semua. Tentang penggunaan nama kompetisi dan juga pengelolaan  kompetisi memakai eks penrangkat LPI milik ARIPIN PANIGORO yaitu PT.LPIS, dan PSSI terkesan sebagai bonekanya AP. Padahal jelas-jelas saat KLB pemegang pengelolaan kompetisi adalah PT.LI.

Pada akhirnya, 15 klub menyatakan keberatan dengan pengurusan PT.LIGA PRIMA INDONESIA SPORTINDO. Merka menyatakan untuk selalu berpegang penuh pada statuta PSSI dan FIFA. Banyak terjadi penyimpangan di pengurusan JA, contoh lain adalah pembagian saham kepada perorangan dengan 70% untuk johar dan 30% untuk farid, begitu berita yg beredar sekarang. Padahal di KLB di Bali 99% untuk klub dan 1% untuk PSSI. Mereka lupa akan janji mereka saat mengaungkan revolusi, semua ini harus segera diperbaiki. Semoga di pengurusan yang sekarang dapat bergerak cepat untuk memperbaiki kesalahan yang ada, penyimpangan2 di statuta segera di kembalikan ke jalur yang benar.
Sebaiknya segala sesuatu harus di lakukan secara organisasi, bukan individu. Saya sebagai pecinta sepakbola hanya ingin kepengurusan saat ini menjadi lebih baik, bukannya menjadi lebih buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...